Jakarta, Stigma – Sukses kibarkan bendera Merah Putih di Istana, anggota Paskibraka banjir appresiasi. Salah satunya dari Menpora RI Zainudin yang bangga kepada tiga anggota Paskibraka, Muhammad Adzan (Nusa Tenggara Barat), I Gusti Agung Bagus Kade Sanggara Wira Adhinata (Bali), dan Indrian Puspitasari Ramadhani (Aceh) yang hari ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik mengibarkan bendera Merah Putih pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia di Istana Negara, Senin (17/8) pagi.
“Saya senang dan bangga 8 Paskibraka yang dibina oleh Kemenpora, hari ini 3 putra-dan putri kebangaan Indonesia telah dengan baik menjalankan pengibaran bendera pusaka di di puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia di Istana Negara. Ini menandakan apa yang mereka persiapkan selama diklat dan pelatihan di Cibubur berjalan sesuai dengan arahan,” katanya.
Menpora RI menjelaskan, memang untuk Paskibraka tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Tahun ini Kemenpora tidak melakukan perekrutan anggota Paskibraka dari masing-masing provinsi. 8 putra dan putri Paskibaraka yang menjalankan tugasnya hari ini adalah mantan Paskibraka tahun 2019.
” Itu adalah tim paskibraka cadangan tahun 2019, jadi 2020 kita tidak ada rekrutmen lagi. Yang tugas tahun ini kita ambil 8 orang dan dipersiapkan dengan matang di Cibubur untuk beberapa hari yang lalu. Tadi sebelum bertugas baru diputuskan pada beberapa jam sebelum dimulai pengibaran bendera, begitu juga dengan penurunan sore nanti,” ujarnya.
“Jadi waktu 2019 mereka sudah ikut, oleh karena itu tidak terlalu sulit bagi mereka. Kami dari Kemenpora siapkan semuanya dengan baik. dan Alhamdulilah untuk pengibaran bendera Merah Putih di puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia di Istana Negara berjalan lancar,” tambahnya.
Rasa bangga juga layak disematkan kepada pembawa baki bendera pusaka Merah Putih Indrian Puspita Ramadhani (17). Perempuan yang akrab disapa Indri ini kembali terpilih untuk kedua kalinya sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Indrian mencetak sejarah baru karena biasanya menjadi petugas di Istana Negara ‘hanya’ sekali seumur hidup. Ia adalah siswi SMA Negeri 1 Bireuen, Aceh dari daerah Geulanggang Teungoh, Kabulaten Bireuen, Aceh. Ketika melakukan diklat dan pelatihan Paskibraka di Cibubur waktu lalu, Indri mengaku bangga bisa dipercaya untuk menjadi Paskibraka di tahun ini.
“Tentu saya bersyukur kepada Allah, karena tahun ini kembali dipilih untuk menjadi anggota Paskibraka Tahun 2020, apalagi di tengah pendemi Cavid-19 sekarang ini. Semua sudah saya persiapkan, baik itu secara fisik dan mental selama menjalani latihan di Cibubur. Semoga apa yang saya lakukan ini menjadi kebanggan untuk saya, keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.*(dng)