DENPASAR, STIGMA.CO.ID – Isra Mi’raj dibagi ke dalam dua peristiwa, Isra dimaknai dengan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dalam waktu yang sangat singkat, sementara Mi’raj dimaknai dengan kenaikan Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis menuju Sidratul Muntaha di langit ke-7 untuk menerima perintah melaksanakan Shalat lima waktu dari Allah SWT.
Dalam rangka memperingati peristiwa besar dalam sejarah Islam yang tahun ini jatuh pada tanggal 8 Ferbuari kemarin tersebut, Kodam IX/Udayana menggelar acara Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tahun 1445H/2024M, bertempat di Masjid Al Istiqomah, Makodam IX/Udayana, Denpasar, pada Rabu (21/2/2024).
Acara yang mengusung tema ‘Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mi’raj dan Pengamalan Ibadah di Tengah Terpaan Digitalisasi’ tersebut dihadiri Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, S.I.P., M.Sc., dan menghadirkan penceramah dari Pengasuh Thoriqoh Fahamiyah Denpasar yang juga merupakan seorang anggota Polri, yaitu AKBP Fahmi Atamimi, Amd., S.H., M.Par.
Mengawali acara, Pangdam IX/Udayana dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan puji syukur kepada Allah SWT karena diberikan kesehatan dan kekuatan nikmat untuk dapat hadir dalam peringatan Isra Mi’raj. Tentunya puji syukur juga dilanjutkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga yang beliau berikan dapat menjadi pedoman hidup sehari-hari dan bisa mengikuti ajaran-ajaran beliau dengan baik.
“Dalam perjalanan suci beliau dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, hingga akhirnya Allah SWT menjadikan shalat hanya 5 waktu dari awalnya 50 waktu, namun di tengah kondisi pengaruh digitalisasi saat ini, 5 kali pun terkadang dan sebagian dari kita masih terasa berat untuk melakukannya,” ujar Pangdam Mayjen Harfendi.
Lebih lanjut, Pangdam tidak menampik bahwa digitalisasi sangatlah berpengaruh dalam kehidupan manusia modern saat ini. Disebutkannya bahwa pengaruh dari Media Sosial, Televisi dan Smartphone sangatlah luar biasa, terutama kepada anak-anak dan keluarga. Tidak jarang, saat asyik pegang HP jadi lupa dengan ibadah. Namun, pengaruh digitalisasi tersebut seharusnya tidak dijadikan sebagai penghambat pengamalan ibadah.
“Mudah-mudahan nanti dengan ceramah dari Pak Ustad Fahmi ini dapat mencerahkan kita semua dan mengingatkan kita kembali, supaya kita lebih mengikuti apa yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Demikian sambutan dari saya, dengarkan dengan baik agar kita bisa mencermati dan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari,” pungkas Pangdam.
Sementara itu, Ustad Fahmi Atamimi, dalam ceramahnya menyampaikan bahwa peristiwa besar Isra Mi’raj terjadi atas kehendak Allah yang memperjalankan Rasulullah untuk menegakkan Shalat dengan cara yang benar, serta dapat membedakan antara haq (kebenaran) dan bathil (kesalahan) yang tidak boleh dicampuradukkan.
“Lalu bagaimana cara agar bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil? Terdapat satu hal untuk bisa membedakan keduanya, yakni ketakwaan. Seseorang yang sudah memiliki derajat ketakwaan yang tinggi, dia akan dibekali dengan hati yang peka, hati yang selalu menimbang-nimbang apakah perbuatannya salah ataukah benar,” ungkap Ustad Fahmi.
Mengakhiri ceramahnya, Ustad yang kesehariannya juga menjabat sebagai Kasubdit Wisata Ditpamobvit Polda Bali tersebut berharap semoga apa yang disampaikannya dapat memberikan pemahaman untuk lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT agar terhindar dari keburukan.
Hadir pada acara tersebut diantaranya, Kasdam IX/Udy, Irdam IX/Udy, Kapok Sahli Pangdam IX/Udy, Asrendam IX/Udy, Para Asisten Kasdam IX/Udy, LO TNI AL, Danpomdam IX/Udy, Kapendam IX/Udy, Kainfolahtadam IX/Udy, Dandenmadam IX/Udy, Kasrem 163/WSA, Karumkit Tk. II Udayana, serta undangan lainnya dan ratusan perwakilan Prajurit dari masing-masing satuan jajaran Kodam IX/Udy. (Pendam IX/Udy)